☼ The Bay Bali, Nusa Dua – 15:30 WITA
Mataku tertuju pada sepasang pria dan wanita muda yang sedang berdiri berhadapan dengan berlatarkan pemandangan pantai yang begitu indah. Sang wanita mengenakan gaun yang sangat mempesona, sedangkan sang pria mengenakan setelan jas berwarna hitam. Keduanya baru saja mengikrarkan janji setia untuk selalu hidup bersama baik dalam suka maupun duka, disaksikan oleh para keluarga dan kerabat mereka.
Sang pria kemudian menatap mata sang wanita dengan penuh kelembutan, sedangkan sang wanita membalas tatapan mata sang pria dengan senyuman yang tulus. Dari sorot mata sang pria terlukis rasa sayang tanpa syarat kepada sang wanita, dan dari sorot mata sang wanita terlihat rasa kepercayaan penuh yang ia tujukan kepada sang pria. Setelah itu keduanya pun saling menggenggam tangan dengan erat sebagai pertanda bahwa inilah awal mula dari perjalanan panjang yang akan mereka lalui hingga mereka tua nanti bersama anak-anak dan cucu mereka.
Aku begitu terpana memperhatikan raut kebahagiaan yang terpancar dari kedua pasangan itu hingga tidak memperhatikan pemandangan di sekitarku, dan tiba-tiba saja seorang pria bertubuh jangkung hampir menabrakku. Aku pun buru-buru menyingkir sambil mengedarkan pandangan ke sekelilingku. Ternyata tempat ini semakin lama semakin ramai saja, sepertinya banyak sekali para tamu undangan datang ke pesta pernikahan ini yang juga ingin ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh kedua pasangan itu.
Yah, sebenarnya diantara begitu banyak tamu yang memadati pesta ini, mungkin hanya akulah satu-satunya tamu tak diundang. Tapi jika aku tidak mengganggu, tidak ada salahnya aku berada di sini, kan? Lagi pula sepertinya tidak ada seorang pun yang menyadari kehadiranku. Wah, tapi sepertinya aku sudah cukup lama menghabiskan waktu di tepi pantai yang indah ini, jadi memang sudah saatnya aku beranjak pergi dan melanjutkan perjalananku.
☼ Bebek Bengil – 16:15 WITA
Aku kemudian mulai menyusuri jalan setapak yang di sekitarnya dipenuhi berbagai macam pepohonan rimbun dan bunga-bunga yang harum semerbak. Aku berhenti sejenak untuk mengagumi keindahan bunga-bunga itu dan menarik napas panjang untuk menghirup aroma bunga di sekelilingku. Aku memang sangat menyukai bunga, karena bagiku bunga adalah lambang keindahan yang berfungsi untuk menghiasi bumi ini.
Tapi… sepertinya bukan hanya aku saja yang mengagumi keindahan bunga, karena baru saja seorang gadis cantik melewatiku dengan membawa serangkaian bunga anggrek yang sangat mempesona. Selama melewati jalan setapak, gadis itu tidak henti-hentinya memandangi rangkaian bunga itu dengan senyum penuh keceriaan. Untuk apa rangkain bunga itu? Dengan perasaan ingin tahu aku pun buru-buru mengikuti gadis itu masuk ke dalam sebuah rumah makan.
Pemandangan di dalam rumah makan itu ternyata sangat menarik dengan berlatarkan pohon-pohon rindang yang menyejukkan, dan dari balik pepohonan itu aku bisa menikmati nuansa hamparan laut biru yang luas membentang. Tak heran suasana di dalam rumah makan ini cukup ramai, semua tempat bahkan hampir penuh terisi, yah, siapa sih yang tidak suka menikmati hidangan lezat dengan berlatarkan pemandangan seindah ini?
Hei, tapi kenapa gadis itu berjalan cepat sekali? Aku pun mempercepat lajuku supaya tidak tertinggal oleh gadis tadi. Tak berapa lama kemudian gadis itu berhenti di salah satu sudut di rumah makan dan sekelompok orang langsung menyambutnya. Dengan senyum ceria gadis itu langsung memberikan rangkaian bunga kepada seorang gadis lain yang juga tidak kalah cantik dari gadis itu. Oh, aku baru tahu sekarang, ternyata rangkaian bunga yang dibawanya tadi adalah hadiah dari gadis itu kepada temannya yang hari ini sedang berulang tahun.
Teman si gadis langsung menerima hadiah darinya dan kemudian memeluk gadis itu dengan erat. Setelah itu suasana pun semakin meriah, teman-teman si gadis yang berulang tahun satu persatu mengucapkan selamat dan juga menyanyikan lagu untuknya. Selama perayaan ulang tahun itu berlangsung, senyum kebahagiaan seakan tidak pernah hilang dari bibir si gadis yang berulang tahun, begitu juga dengan keceriaan yang juga tidak pernah pudar dari wajah teman-teman yang menghadiri perayaan ulang tahunnya hingga membuatku jadi ingin ikut larut ke dalam kegembiraan mereka.
Aku pun mencoba lebih mendekat, tapi… ups! Lagi-lagi seseorang hampir menabrakku, kali ini ternyata seorang pelayan yang melewatiku. Dengan sigap pelayan itu membawakan bermacam-macam masakan lezat untuk dihidangkan kepada si gadis dan teman-temannya. Sepertinya sekarang sudah saatnya mereka menyantap makanan-makanan itu, jadi aku pun mengurungkan niatku untuk mendekati mereka dan kembali melanjutkan perjalananku.
☼ De Opera – 17:00 WITA
Tidak terasa hari hampir menjelang sore ketika aku sampai di suatu tempat yang membuatku merasakan kenyamanan yang luar biasa. Tempat ini begitu teduh hingga membuat hatiku merasa tentram. Beberapa orang tampak sedang duduk-duduk menghabiskan waktu senggang mereka di pinggiran kolam yang terbentang dengan indah, salah satunya adalah sepasang kakek nenek lanjut usia yang langsung saja mencuri perhatianku.
Keduanya terlihat sedang mengobrol dan bercengkrama dengan santai hingga membuatku bertanya-tanya apa kira-kira yang sedang mereka bicarakan? Apakah mereka sedang membicarakan kenangan masa lalu yang telah mereka lalui bersama di sepanjang perjalanan hidup mereka? Apakah mereka sedang membicarakan tentang anak dan cucu mereka yang saat ini sedang beranjak menuju kedewasaan? Ataukah mereka sedang membicarakan seperti apa masa depan yang akan mereka lalui bersama hingga akhir hayat mereka nanti?
Namun apapun itu yang mereka bicarakan, aku bisa merasakan keduanya begitu saling memiliki dan saling menyayangi hanya dengan melihat tatapan mata yang mereka tunjukkan satu sama lain. Kebersamaan mereka hingga mereka sekarang sudah berusia lanjut membuktikan betapa kuatnya rasa cinta yang mereka miliki bersama. Aku tiba-tiba jadi teringat dengan pasangan muda yang baru saja melangsungkan pernikahan di tepi pantai tadi dan berharap semoga mereka bisa menjadi pasangan yang berbahagia seumur hidup seperti pasangan kakek dan nenek ini.
☼ Pirates Bay – 17:30 WITA
Setelah puas menghabiskan waktu di tempat yang begitu tenang ini aku pun memutuskan untuk kembali sebelum hari menjelang malam. Namun di tengah-tengah perjalanan, sesuatu menghentikan lajuku. Apa aku tidak salah lihat? Kenapa bisa ada kapal yang cukup besar terdampar di pantai ini? Bukankah kapal seharusnya berada di tengah lautan?
Aku pun buru-buru menghampiri kapal itu dan langsung dikagetkan dengan sekumpulan anak-anak kecil yang berlarian di sekitar kapal. Mereka mengenakan topi dan kain hitam yang menutupi sebelah mata mereka. Aku kemudian baru mengerti, ternyata kapal itu digunakan sebagai arena bermain dan berpetualang ala bajak laut bagi para anak-anak.
Tidak jauh dari kapal itu, aku juga melihat beberapa rumah pohon yang berdiri kokoh di sepanjang pantai. Beberapa anak-anak tampak dengan antusias menaiki rumah pohon itu tanpa rasa takut. Mereka terlihat begitu mencurahkan kegembiraan mereka tanpa harus merasakan beban apapun, dan hanya keceriaanlah yang terpancar dari wajah mereka.
Aku begitu asyik memperhatikan anak-anak itu bermain hingga tidak menyadari ketika seorang anak perempuan datang menghampiriku. Ketika sudah berada di dekatku, anak itu menatapku sambil tersenyum lebar dan tiba-tiba saja ia mengulurkan tangannya ke arahku.
Aku pun langsung menghindar sebelum anak itu berhasil meraih sayapku. Aku berusaha terbang menjauh darinya, namun sepertinya anak itu masih penasaran denganku dan terus saja mengikuti ke manapun aku pergi. Aku jadi tidak tega melihatnya dan memutuskan untuk berbalik menghampirinya. Anak itu kemudian buru-buru membuka telapak tangannya ketika menyadari kalau aku mulai mendekatinya, dan tanpa ragu aku pun hinggap di telapak tangan mungilnya itu.
Anak perempuan itu tertawa gembira ketika melihat keindahan sayapku, ia berusaha memegangku dengan begitu hati-hati karena takut akan menyakitiku. Setelah puas beberapa saat mengamatiku dengan mata berbinar-binar karena takjub, anak itu kemudian melepaskanku dan aku kembali terbang bebas di udara.
Kini sore sudah menjelang malam, jadi sudah saatnya aku kembali pulang ke habitatku. Aku pun terbang semakin tinggi meninggalkan tempat nan indah ini yang sekarang semakin lama semakin jauh dari pandanganku.
Hari ini sudah cukup banyak tempat yang aku singgahi, sedikit melelahkan memang, tapi aku tidak menyesal karena telah menyaksikan begitu banyak ragam peristiwa yang bisa membuat manusia merasakan kebahagiaan.
Manusia akan merasa bahagia ketika mereka menemukan pasangan setia yang saling menghargai dan juga saling melengkapi hidup mereka seperti yang dialami oleh pasangan muda yang baru saja menikah tadi. Manusia akan merasa bahagia ketika mereka bisa berkumpul bersama para teman dan sahabat yang membuat hari-hari mereka menjadi lebih cerah seperti gadis yang merayakan ulang tahunnya tadi. Manusia akan merasa bahagia meskipun mereka hanya bercengkrama diselingi obrolan-obrolan santai berdua saja seperti sepasang kakek dan nenek tadi. Manusia juga akan merasa bahagia ketika mereka melakukan petualangan seru seperti sekumpulan anak-anak kecil yang sedang bermain di sekitar kapal tadi. Dan manusia bahkan juga bisa merasa bahagia meskipun hanya dengan melihat keindahan sayapku seperti apa yang dirasakan oleh anak perempuan tadi.
Aku sekarang jadi mengerti, bahwa hal sesederhana apapun yang terjadi di dunia ini bisa membuat seorang manusia merasa bahagia asalkan orang itu tahu bagaimana menikmati rasa kebahagiaan itu.
Lalu, bagaimana denganku? Yah, aku hanyalah seekor kupu-kupu mungil yang sangat suka berpetualang, jadi hanya dengan bisa terbang bebas menjelajahi tempat-tempat indah seperti yang aku alami hari ini sudah merupakan kebahagiaan yang sangat berarti bagiku.
***
Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Proyek Menulis Letters of Happiness: Share your happiness with The Bay Bali & Get discovered!